Trienggadeng gureacehnews.Tgk. H. Nuruzzahri atau yang akrab disapa Waled Nu, Sabtu 18 Agustus 2018 meresmikan pusat Layanan Khusus dan Pendidikan Khusus Yayasan Baitul Ilmi yang berlokasi di Gedung Rahmania sebelah Taman Wisata, Gampong Sagoe kecamatan Teringgadeng kabupaten Pidie Jaya.
Program Pendidikan ini meliputi Pendidikan Anak Usia Dini Layanan Khusus (PAUD LK) Baitul Ilmi, Sekolah Luar Biasa (SLB) Baitul Ilmi dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Baitul Ilmi yang kegiatan ini turut didukung oleh Yayasan Rahmania Fortuna Cabang Aceh.
Lebih lanjut Waled Nu menyampaikan diselah-selah peresmiannya bahwa setiap anak adalah amanah, tidak terkecuali termasuh anak-anak yang Istimewa (cacat) ini mereka juga butuh perhatian dan pendidikan. Agar kita semua bertanggung jawab untuk ikut peduli kepada anak2 yang istimewa. Janganlah memandang rendah terhadap mereka, semua sama dalam pandangan Allah, yang lebih mulia adalah orang yang bertaqwa.
Murid sebenarnya guru, murid istimewa berarti gurunya juga istimewa karena skillnya lebih istimewa dari guru biasa.
Dalam kata sambutan, ketua Yayasan Rahmania Fortuna, berharap agar semua elemen turut ambil bahagian dalam kesempatan ini apalagi ini satu program yang perlu terus didukung dan diperhatikan oleh semua pihak.
“Sebelumnya saya beranggapan mengurus anak-anak yang biasa saja cukup sulit, akan tetapi setelah saya hari ini melihat secara langsung anak-anak istimewa ini, tidak sebanding dan tidak ada apa-apanya kalau dibanding dengan anak biasa pada umumnya, butuh kesabaran yang tinggi dan keiklasan dalam mengajarkankan anak-anak istimewa ini” ujar Abdul Rahman Abbas.
Pimpinan Yayasan Baitul Ilmi,
Mashadi mengatakan hadirnya pusat kegiatan ini bertujuan pemenuhan, peningkatan mutu pendidikan dan untuk memfasilitasi anak berkebutuhan khusus dalam memperoleh Pendidikan di Kabupaten Pidie Jaya, dimana sesuai dengan indentifikasi dan assesmen awal yang telah dilakukan bersama oleh tim Guru Yayasan Baitul Ilmi (YBI) untuk anak berkebutuhan khusus di sekitar kecamatan Trienggadeng dan kecamatan Panteraja yang tidak mendapatkan pendidikan tergolong masih cukup tinggi, masih banyak orang yang melihat anak berkebutuhan khusus dengan sebelah mata.
Di dalam masyarakat anak berkebutuhan khusus sering diabaikan, dicemooh sehingga anak takut untuk bersosialisasi. Seharusnya kita tidak melakukan hal tersebut, namun sebaliknya kita dapat merangkul dan menerima anak berkebutuhan khusus sama seperti anak normal pada umumnya.
Memberikan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan sehingga hak-haknya terpenuhi sebagaimana anak normal lainnya ujar Mashadi lebih lanjut. Memberikan bantuan kpd masyarakat utk pendidikan bagi disabilitas atas penyandang cacat yg berkebutuhan khusus, seperti Tuna netra, tuna laras, autis, tuna daksa dll.
Program pendidikan ini diupayakan adanya perpaduan antara pendidikan di sekolah dengan masyarakat dan dirumahnya dengan cara melatih orangtuanya sehingga memiliki ketrampilan dalam mendidik anaknya yang disabililitas. Juga memberikan layanan terapi kepada anak2 yg tuna laras dan autis dengan jam tambahan di sore hari.
Dalam kesempatan ini seluruh siswa turut mendapatkan paket belajar sebagai keperluannya selama belajar di sekolah.
Di akhir-akhir kegiatan dalam sesi diskusi salah seorang wali murid menyampaikan “Saya mewakili orang tua siswa, mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak, yang telah menghadirkan tempat belajar ini, karenan tempat ini sangat bermanfaat bagi kami khususnnya bagi orang tua yang anaknya berkebutuhan khusus, dengan di ajarkan kemadirian sehari-hari yang kami sendiri terkadang mengalami hambatan dalam mengajarkannya, melalu pusat belajar ini kami dapat belajar dan mengetahui cara-cara apa saja yang baik untuk dilakukan yang lebih tepat”.
Kontributor: Mashadi pijay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar