Meureudu (26/11/2018). Disdik Pidie jaya melaksanakan lomba budaya mutu sekolah dalam mewujudkan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dalam memberikan layanan prima dan menjadi contoh bagi sekolah lain di sekitarnya serta jadi acuan bagi pembinaan para pemangku kepentingan. Kegiatan ini dilaksakan selama 5 (lima) hari semenjah hari ini sampai dengan tanggal 30 November 2018 yang bertempat di SMP 2 Meureudu. Lomba diikuti oleh 43 sekolah, dimana setiap sekolah diikuti boleh satu orang kepsek dan satu orang operator.
Muhammad Gade, S.Pd Kabid GTK Disdik Pidie Jaya dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan tersebut akan dilombakan untuk 5 katagori yaitu Katagori Budaya Mutu SDN Pembina , Budaya Mutu SD Negeri , Katagori SD Swasta, Katagori SDN Terpencil/Terluar dan Katagori SD Klub Bidang Olahraga. bukan hanya karena ada perlombaan saja mereka dituntut mampu memberikan pelayanan pengajaran yang baik, juga para guru dituntut untuk selalu memberikan pengarahan dan bimbingan bukan hanya soal akademik tapi nilai tata krama, nilai sosial, budi pekerti dan pengajaran bagaimana etika sebagai murid dan etika sebagai pengajar hal ini sejalan dengan slogan para siswanya " Senyum , Sapa dan Santun'' yang menjadi pembiasaan budaya dilingkungan sekolah. Pinta M. Gade
Sementara secara terpisah Saiful, M.Pd. Selaku Kadisdik Pidie Jaya menuturkan penilaian ini tidak hanya penilaian soal keindahan dan kreatifitas budaya ketrampilan saja, namun bagaimana sekolah tersebut mampu memberikan pelayanan mutu terbaik kepada siswa -siswanya sekaligus sebagai wujud akuntabilitas terhadap masyarakat. Bukanlah perkara mudah bagi para guru berada disuatu lingkungan sekolah untuk dapat bersama - sama bersinergi menciptakan kondisi belajar mengajar yang baik, kondusif yang dibarengi juga dengan mutu pelayanan pendidikan yang maksimal.
Zulwanis, S.Pd selaku penanggungjawab lomba ini menjelaskan bahwa Budaya Mutu Sekolah Dasar tercermin pada komponen-komponen : (1) pembelajaran intrakurikuler yang efektif, (2) kegiatan ekstrakulikuler yang mendukung pembentukan karakter peserta didik, (3) kepemimpinan kepala sekolah disertai dengan manajemen berbasis sekolah, (4) pengelolaan perpustakaan yang mendukung pembelajaran yang efektif dan menumbuhkembangkan budaya baca warga sekolah, dan (5) lingkungan sekolah yang merefleksikan kondisi bersih, rapih dan sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar