Selasa, 27 Maret 2018

Melon SMKN 1 Hikmah Aceh Jaya Panen Raya


CALANG. ACEH. SMKN 1 Hikmah Jaya Kabupaten Aceh Jaya, pada Selasa (27/03) berhasil melakukan panen perdana buah Melon.

Koordinator guru pendamping, Maswadi, S.Pd saat dihubungi gureacehnews, Rabu (28/03), menjelaskan ada empat jenis tanaman yang dikembangkan pada SMKN 1 Darul Hikmah, yaitu Melon, Jagung, Semangka dan Cabe Merah. Dari empat jenis tanaman tersebut, hari ini   Melon sudah berhasil dipanen, sedangkan tiga jenis tanaman yang lain akan menyusul.

"Diatas lahan seluas 40x30 meter dengan dua puluh dua bedengan  sesuai jumlah siswa yang melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Pada hari pertama panen berhasil dikumpulkan Melon sebanyak 186 Kg dan akan dilanjutkan pemanenannya pada hari berikutnya," ujar Maswadi.

Ibrahim, salah seorang siswa PKL yang berhasil dihubungi, dengan sumringah mengatakan sangat terharu dan puas dengan keberhasilan yang mereka lakukan selama ini, langsung melihat dan menikmati hasilnya. SMK itu hebat, ujarnya.

Secara terpisah, Kepala SMKN 1 Darul Hikmah, Aiyub, S.Pd memberikan apresiasi kepada empat orang guru pendamping dan dua puluh dua orang siswa PKL yang telah berhasil mengembangkan beberapa jenis tanaman dengan memanfaatkan lahan yang tersedia.

Kata Aiyub, selama ini pihak sekolah melakukan kerjasama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Patek, Aceh Jaya. Kegiatan PKL ini berlangsung mulai awal Januari  dan berakhir pada bulan April mendatang pada dua lokasi terpisah, yaitu pada BPP Patek dan di SMKN 1 Darul Hikmah.

Aiyub berharap, dengan keberhasilan siswa PKL melakukan panen Melon yang bernilai ekonomis ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan pada lokasi yang lain dan memanfaatkan lahan kosong yang tersedia yerutama dikampung halaman mereka masing-masing, ujarnya. (Bay)

DOKA 2018, Disdik Aceh Lakukan Konsolidasi dengan Disdik Kabupaten/Kota

BANDA ACEH. Untuk mempercepat proses pelaksanaan pengginaan Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) tahun 2018, Dinas Pendidikan Aceh, Selasa (27/03) melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Pendidikan dua puluh tiga kabupaten/kota di Aceh.

Rapat yang dipimpin langsung oleh Disdik Aceh, Drs.H.Laisani, M.Si turut di dampingi Sekdisdik, Muslim Yakob, S.Ag, M.Pd, Kabid Pembina GTK, Darmansah, S.Pd, MM, Kabid SMA, Zulkifli, M.Pd, Kasubag Program, Chaidir, SE, MM, serta jajaran Disdik Aceh lainnya.

Rapat koordinasi yang berlangsung di opp room Disdik Aceh dari pukul dua siang hingga menjelang Maghrib, selain dihadiri oleh Kadisdik dari 23 kabupaten/kota atau yang mewakili, hadir juga tim RPJM Gubernur Aceh Bidang Pendidikan, Drs.Bakhtiar Ishak.

Kadisdik Aceh, Laisani, menyampaikan bahwa perencanaan, lokasi, spesifikasi bangunan fisik dan program-program yang diusulkan melalui DOKA 2018 disusun melalui Dinas Pendidikan kabupaten/kota.

Khusus untuk pelatihan guru, Laisani berharap kedepan harus bersinergi dengan semua tingkat satuan pendidikan pada tingkat SD dan SMP, terutama untuk kabupaten/kota juga diusulkan melalui DOKA, ujarnya.

Sementara Sekdisdik  Aceh, Muslem Yakob, menjelaskan mulai tahun 2018 ini, KPA dan PPATK kegiatan DOKA dilimpahkan sepenuhnya ke PPMG masing-masing wilayah, agar memudahkan dalam membuat laporan yang dilakukan di masing-masing wilayah.

Selanjutnya Kasubbag Program Disdik Aceh Khaidir, SE, MM, memaparkan dalam beberapa hari kedepan akan mengumpulkan RKA yang dibuat oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota yang nantinya akan mengacu pada e-planning Bappeda sesuai dengan KUAPPS pemerintah Aceh.

"Pada bulan April akan diadakan Musrenbang untuk penganggaran 2019. Ada beberapa kegiatan dan kode rekening anggaran yang berubah dan harus segera di sosialisasikan,"  ujar Khaidir.

Rapat koordinasi yang berlangsung selama empat jam tersebut, membuka ruang diskusi dengan mendengarkan semua persoalan yang disampaikan oleh Disdik masing-masing daerah menyangkut penggunaan DOKA 2018. (Bay)

Jumat, 23 Maret 2018

Ujian kertas no, ujian Berbasis Komputer yes, SMA SMK Bener Meriah

Benar Meriah. Perjalanan gureacehnews ke kabupaten Bener Meriah hari ini sudah dua Minggu. Banyak sekolah SMA SMK yang terkunjungi, semua sekolah tidak lagi melaksanakan ujian menggunakan kertas.

Kepala SMA Negeri Binaan Bener Meriah Razali menyampaikan kepada gureacehnews. Sekolah kami sudah dua tahun ujian menggunakan komputer, baik ujian pertengahan maupun ujian semester. Kami merasakan kepuasan hasil kerja siswa kami kata kepsek.

SMA kami juga tidak perlu lagi mengeluarkan uang banyak untuk ujian, karena guru sudah memanfaatkan komputer untuk ujian kata kepala SMA Negeri 1 bukit Sukardi. Dengan ujian menggunakan komputer anak sudah terbiasa menjalankan komputer, guru tidak capek lagi mengasihi ujian, sekolahpun hemat tabah Sukardi juga ketua MKKS yang humoris.

Hal yang sama diakui oleh kepala SMA 1, 2 dan 3 Timang Gajah yang gureacehnews kunjungi dalam memantau persiapan pelaksanaan UN yang akan berlangsung mulai 9 April.

Kepala SMK 2 Bener Meriah menyampaikan hal yang tidak berbeda dengan SMA. Kami SMK juga semua kegiatan ujian sekolah sudah menggunakan komputer kata pak Win sapaat gurunya.

Gureacehnews dalam kunjungan pemantauan UN melihat langsung sekolah sedang try out dengan komputer. Tidak ada keraguan bagi kami dalam pelaksanaan UN, apalagi Bener Meriah USBN juga menggunakan komputer kata PLT kepala PPMG wilayah V Abdul Hamid, S.Pd.M.Pd.

Wagub dan Kadisdik Lepas Keberangkatan 10 Siswa SMK Penerbangan Aceh ke Amerika Serikat

BANDA ACEH. Wakil Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, MT, Jumat (23/03/2018) melepas sebanyak 10 Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Penerbangan Aceh ke Pabrik Boeing di Seattle, Amerika Serikat.

Pelepasan siswa di halaman kantor Gubernur Aceh yang disertai dengan penyerahan paspor dan visa itu didampingi Kadis Pendidikan Aceh, Drs. Laisani, M.Si, University Comunity College, Mr Brook Williams Ross dan Atase Kebudayaan dan Pendidikan keduabes AS, Karen P Schinerer, dan Direktur Innovam Indonesia Global, Hasustan Kosim yang disapa Abok.

Nova Irwansyah berharap para siswa untuk belajar secara sungguh-sungguh selama di pabrik Boeing terbesar di dunia itu.

Sepuluh siswa SMK Penerbangan Aceh, menurut Kadis Pendidikan Aceh, Laisani dijadwalkan akan take off ke Seattle, Amerika Serikat.

Ke seluruh peserta yang akan berangkat masing-masing enam putra dan empat putri terdiri Iqbal Musara, Arrizalul Ziqri, Muhammad Nazir, M Wira Sutama, Elkhana Aburizal Sihombing, Deffri Fernaldi, Ryan Afriyansyah, Farista Mayanti, Rizki Ananda Jalani, dan Fadhila Maisura.

Pelepasan siswa tersebut, selain dihadiri pejabat di lingkungan Pemerintah Aceh, turut dihadiri staf ahli gubernur bidang pendidikan, Drs.Bakhtiar Ishak, Sekdisdik Aceh, Muslim Yakob, S.Ag, M.Pd, Kabid Pembina GTK, Darmansyah, S.Pd, MM, Kabid SMA/PKLK, Zulkifli, M.Pd dan sejumlah jajaran Disdik Aceh serta orangtua/wali siswa.

Laporan: Baihaki

Rabu, 21 Maret 2018

Guru Peraih Medali Emas Tingkat Nasional, Kadisdik Aceh Berikan Kepala Sekolah

BANDA ACEH.CARONG. Sebanyak lima puluh lima orang guru SMA dan SMK yang mewakili kabupaten/kota di Aceh mengikuti seleksi Olimpiade Guru Nasional (OGN) tingkat Provinsi Aceh tahun 2018 yang dilaksanakan tanggal 21-23 Maret di Hotel Atjeh 88.

Pada acara pembukaan, Rabu malam (21/03) turut dihadiri oleh Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemdikbud RI yang diwakili oleh Syafruddin Ritonga, Kadisdik Aceh, Laisani dan Kabid GTK Disdik Aceh, Darmansah.

Ketua Panitia OGN Provinsi Aceh, Rahadian, SE,M.Pd dalam laporannya menyampaikan tujuan dilaksanakan OGN untuk enam bidang studi bagi guru SMA dan SMK, untuk menumbuhkembangkan budaya kompetitif yang sehat di kalangan guru.

Selanjutnya, ujar Rahadian, meningkatkan wawasan pengetahuan, motivasi, kompetensi, profesionalisme dan kerja keras untuk mengembangkan IPTEK di kalangan guru,  membina dan mengembangkan kesadaran ilmiah guru serta membangun komitmen guru untuk meningkatkan mutu pendidikan, pungkasnya.

Kadisdik Aceh, Drs.H.Laisani, M.Si dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada peserta yang telah berjuang mulai pada tingkat satuan pendidikan, kemudian di tingkat kabupaten dan malam ini telah berhadir di Banda Aceh mengikuti seleksi tingkat provinsi.

Laisani mengharapkan, agar guru yang mengikuti seleksi OGN tahun ini memperoleh nilai yang tinggi sehingga bisa mengikuti penilaian tingkat nasional.

"Kita boleh berbangga, kualitas guru di Aceh sudah mulai meningkat. Tahun 2015, Aceh berada diurutan rangking tiga paling bawah secara nasional, kemudian pada tahun 2016, Aceh naik ke peringkat 23 dan Alhamdulillah saat ini kualitas guru di Aceh berada pada rangking 15 nasional," ujar Laisani.

Untuk itu, kata Laisani, guru yang mengikuti seleksi OGN tingkat provinsi dan lulus ke tingkat nasional. Bagi yang berhasil meraih "Medali Emas" pada tingkat nasional, Disdik Aceh akan memberikan hadiah istimewa berupa "Pengangkatan sebagai Kepala Sekolah di Satuan Pendidikan."

Selanjutnya, Laisani menambahkan, selain akan diangkat menjadi kepala sekolah, pada peringatan Hardikda Provinsi Aceh bulan September 2018 mendatang, akan diundang ke provinsi untuk menerima Anugerah Hardikda dengan menerima hadiah puluhan juta rupiah dari Pemerintah Aceh, ujarnya disambut tepuk tangan dari peserta. (Bay)

PLT Kepala PPMG V Tijau Kesiapan UN SMA 7 Takengon

Takengon. PLT Kepala PPMG wilayah V Dinas Pendidikan Aceh meninjau kesiapan sekolah pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer ke beberapa SMA Aceh Tengah Rabu 21/3.

Sekolah yang pertama dikunjungi adalah SMA 7 Takengon Kecamatan Bintang. Di sekolah saya insyaallah sudah siap melaksanakan UNBK. 30 komputer claen dan satu server dengan jumlah siswa 86. Kata Syahbuddin kepala sekolah.

Syahbuddin juga menjelaskan, saat simulasi pertama tidak berjalan lancar karena jaringan kurang bagus, namun simulasi ke2 dan ke 3 sudah lancar. Hal ini kami berkerja sama dengan Telkom. Kami pakai tower penguat sinyal terang Syahbuddin kepada PLT kepala PPMG wilayah V Abdul Hamid SPd MPd yang didampingi pengawas Hasan, Ali Amran, Usman.

Hamid meminta kepala sekolah terus memantau dan menjaga peralatan UN agar ujian UNBK berjalan dengan baik. Proktor dan teknisi terus menjaga dan memelihara alat ini bila ada kendala silakan hubungi pak Aulia dan pak Helmi sebagai operator dan helpdesh kabupaten.

Di SMA 2 PLT kepala PPMG wilayah V sudah melihat langsung ruang dan komputer yang akan digunakan untuk UN sudah dalam keadaan siap.

PLT kepala PPMG wilayah V melanjutkan kunjungan ke SMA 8. Di SMA 8 PLT kepala PPMG melihat siswa sedang try out.

Ini siswa sedang apa pak? Kepala SMA 8 pak Ali menjelaskan. Mereka try out soal yang bapak wa  sambil melihat Kepala PPMG. Terimakasih kasih pak kepala sudah melaksanakan tahapan tahapan yang dianjurkan oleh Dinas Pendidikan Aceh ucap Hamid di ruang lap komputer.

Rahasia SMA 8 Takengon Membangun Mutu

Takengon. Pagi menjelang siang Rabu 21 Maret 2018 PLT kepala PPMG wilayah V Abdul Hamid SPd MPd bersama tim pengawas SMA SMK berkunjung ke beberapa sekolah dalam wilayah kerjanya. Salah satu sekolah yang menjadi tujuan kunjungan adalah SMA 8 Takengon kata PLT kepada gureacehnews.

Sekolah yang cukup indah dan asri terletak di perbukitan kota dingin ini sangat menakjubkan. Betapa tidak ketika kepala SMA 8 ini menjelaskan piala piala yang sudah terkoneksi dilemari khusus adalah hasil kerjanya bersama guru gurunya.

Dari sekian banyak piala pak Ali sang kepala sekolah menguraikan salah satu hal yang diperbuatnya seperti membentuk Tim U 16. Tim sepak bola bentukan pak Ali tak tanggung tanggung. Pelatih tim bentukannya didatangkan dari Tanggerang.

Pemain adalah siswa SMA nya ditambah dengan siswa SMP kelas III. Ketika gureacehnews tanya mengapa harus anak SMP? Pak Ali panggilan akrab kepala SMA percontohan adalah sebagai cikal bakal yang akan menjadi siswa SMA nya nanti.

Tim U 16 bentukan kepala SMA  ini akan berlaga di 2 provinsi. Bulan April Tim U 16 SMA 8 akan berangkat ke Kalimantan dan bulan September bertanding di pulau Dewata Bali cerita pak Ali.

Sabtu, 17 Maret 2018

Keberhasilan Anak Tanggung Jawab Bersama

Beban guru disekolah berkisar 5 sampai 7 jam yang menjadi tanggung jawab guru itu sendiri, selebihnya akan menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh keluarga yang harus mengawasi pergerakan dibidang pergaulan anak dalam lingkungan sekitar rumah atau lebih luas lagi jika pergaulan anak itu lebih luas dengan teman-temannya, sebab itu pengaruh lingkungan yang sangat menentukan baik atau tidaknya pergaulan anak kita,

Sebagai orang tua harus berperan aktif dalam memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap anak kita masing-masing sebab sering orang bilang “anak-anak jaman now” artinya sangan berbeda prilaku yang kita hadapi walaupun demikian sebagai orang tua sepantasnya memberikan arahan dan bimbingan yang tidak pernak merasa bosan dalam mendididik dan memberikan arahan yang pantas dan patut untuk kemajuan anak kita sendiri demi mendapatkan generasi penerus kita ini di masa yang mendatang akan lebih dapat menghadapi tantangan kemajuan yang berarti sebab kemajuan globalisasi yang akan mempunyai efek positif dan negatifnya yang tidak dapat kita biarkan begitu saja.

"Harus bergerak serentak, bersama-sama dan berimbang dari tri sentra pendidikan, yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat," Jika yang dipilih dengan anak-anak kita tentang positifnya is sangat ok kita hanya tinggal mendukung dan membimbing hingga menemui jalan yang baik pula jika kelak mendapatkan hasil yang memuaskan pada akhirnya, yang sangat kita kwatirkan yaitu efek negatif yang dia petik ini malah membuat kita sebagai orang tua sangat merasa miris menyaksikannya sebagaimana kita sering melihat siswa yang dididik oleh guru itu sendiri mendapat malapetaka yang berujung kepada maut yang dirasa oleh gurunya sendiri demikian pula seorang anak bisa saja mencelakai orang tuanya sendiri.

Oleh sebab ini sebagai orang tua dan sebagai tenaga pendidik harus berperan aktif dalam mendidik dan mengawasi orang tua walau dalam keseharian sebagai orang tua sangat jarang berkomunikasi dengan gurunya disekolah tetapi sebagai orang tua harus sesering mungkin bertanya kepada anak kita sendiri tentang apa yang dia pelajari disekolah dengan adanya penjelasan dari anak kita sendiri maka kita dapat menalar apa yang harus kita tambahkan supaya anak kita sendiri dapat bertambah juga  pengetahuannya secara akhlak seorang anak harus sedapat mungkin merasakan sebab antara  jasmani dan rohani harus merasakan sesering mungkin agar sedapat mungkin juga anak-anak kita bisa berinteraksi dalam kebaikan,

Kebanggan guru dan orang tua bertumpu kepada seorang anak yang sedang dalam masa pertumbuhan yang ada dalam bayangan kita jika pemikirannya benar positif yaitu lebih mengarah kepada kebaikan  maka kita sangat merasa senang dan sangat senang yang kita tidak berharap sama sekali anak-anak kita berpikir dan berprilaku yang  jelek sebab ini akan mendapat kesengsaraan dan kelamnya masa depan anak-anak kita dan sebagai orang tua dan seorang guru juga tidak ketinggalan mendapat prediket yang seharusnya kita emban.
Masa depan anak-anak kita akan berada di pundak orang tua dan dipundak guru dengan demikian tidak tertutup kemungkinan generasi kita ini akan mendapatkan keberhasilan yang lebih dari apa yang kita harapkan jika sinerginya akan berjalan sebagimana mestinya dan akan mendapatkan hasil yang memuaskan juga bagi kita sebagai orang tua dan sebagai guru yang mendidik anak-anak kita dengan cara yang bersifat formal dan sebagi orang tua yang bersifat informal.

Prestasi yang sangat dinantikan oleh orang tua dan guru jika suatu saat seorang sisiwa dan bahkan semua siswa dapat menjadi kebanggaan yang dapat mengangkat harkat dan derajat sekolahnya masing-masing sebab yang kita ketahui banyak yang sudah berhasil dari salah satu bidang ilmu maka akan menjadi dikenal banyak contohnya minsalkan seorang siswa yang dapat diterima pada Perguruan Tinggi Negeri yang ternama sebagai guru dan sebagai orang tua sudah sangat tentu terangkat namanya dengan keberhasilan yang digapai oleh siswa-siswi itu, antara orang tua di rumah sebagai pendidik yang bersifat informal sangat membutuhkan kesabaran yang lebih sebab yang kita larang tentang anak-anak kita adalah kesukaannya minsalkan saja bermain game dan bermain-main saja dengan teman-temannya yang ada dilingkungan sekitarnya secara tradisional harus pandai-pandai kita meminta dia untuk dapat belajar atau mengulang kembali pelajaran yang diberikan gurunya disekolah tentunya dia akan merasa berat sebab itu kesenangannya ,

Hal ini kita katakan berat dan sulit maka kita sendiri sudah dikalahkan dengan kemajuan globalisasi yang ada dengan cara apapun hal ini harus mendapat jalannya sendiri sebagaimana waktu terus berlalu maka kebaikan juga harus disertai mengiringi waktu itu harapan yang paling minimal bagi kita menunggu dan menanti keberhasilan seorang anak mendapat tempat keberhasilan walaupun dengan lika-liku yang panjang yang harus kita lalui, demikian pula harapan seorang guru semenjak dari taman kanak-kanak sampai di perguruan tinggi seorang guru menjalani juga dengan penuh kesabaran untuk dapat memetik hasil yang namanya keberhasilan dengan ukuran yang paling minimal yaitu seorang anak tidak terjebak dengan pergaulan dan pengaruh lingkungan yang tidak bermanfaat untuk masa depannya selebihnya harapan yang lebih yaitu menunggu keberhasilan tanpa adanya catatan yang jelek bagi anak kita sendiri.

Sebagai intisari dari tulisan ini adalah sebagai orang tua dan sebagai guru tentu sangan mengharapkan anak-anak didik kita mendapat  keberhasilan dengan demikian berarti harus mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam menyiapkan generasi kita dengan pengawasan dan pengembangan akhlakul karimah yang baik pula. Sebab dalam harapan kita akan terus menerus tidak ingin sedikitpun kita mengalami ke gagalan dalam menyiapkan generasi kita dan harapan ini akan dinanti dan akan digapai bila sinergi yang ini dapan menjadi satu dan dapat membuktikan dengan berbagai cara supaya dapat apa yang diinginkan dapat menjadi nyata dapat kita saksikan bersama.

Demikian tulisan ini sebagai renungan kita bersama supaya kedepannya dapat menjadi perhatian khusus buat kita sebagai tenaga pendidik sebagi orang tua juga sebagi siswa sebenarnya keinginan ini menjadi satu tujuan dan menyandang keberhasilan bersama,
Prinsip saling asah, asih, dan asuh dalam dunia pendidikan yang harus dapat terlaksana dengan baik dan secara bersama menghadapinya walau dilain tempat dan suasan tentunya sangan berbeda guru disekolah dan orang tua dirumah.

Oleh. Basri Bintang.

Kamis, 15 Maret 2018

PPMG wilayah V Sosialisasikan UN dan USBN di Bener Meriah

Sosialisasi​ UN dan USBN kepada kepala SMA SMK MA LB SMP MTS se kabupaten Bener Meriah di SMA Negeri Binaan.

Suasana kegiatan Sosialisasi Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tahun 2018, yg disampaikan oleh Saifuddin, AR, Kabid PAI Kanwil Kemenag Provinsi Aceh yg ditugaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh sebagai tim Sosialisasi UN dan USBN untuk Kabupaten Bener Meriah.

Kegiatan Sosialisasi tersebut dilaksanakan pada hari kamis tgl 15 Maret 2018, bertempat di Aula SMA Unggul Bener Meriah. Alhamdulillah kegiatan tersebut berlangsung baik, tertib, lancar dan sukses kata Abdul Hamid PLT kepala PPMG wilayah V.

Turut hadir para pejabat dan memberikan sambutannya pada acara dimaksud antara lain Kepala Dinas Pendidikan Bener Meriah, Kepala PPMG dan Kepala Kankemenag Kabupaten Bener Meriah, selain itu juga ikut didampingi oleh Sekretaris dan Kabid Dikdas Dinas Pendidikan serta Kasi Pendis Kankemenag Kab Bener Meriah. Adapun yang hadir dan menjadi peserta aktif pada acara itu sebanyak 140 org terdiri Kepala Sekolah dan Madrasah tingkat SMP/MTs, SMA/SMK dan MA, serta para MGMP, Korwas dan Pengurus PGRI Kabupaten Bener Meriah

Rabu, 14 Maret 2018

Wujutkan Mimpi, Raih Prestasi Bersama kita Bisa

Kemuliaan hadir tanpa ada batas. Senin 12 Maret 2018 adalah awal berkantor di kota baru. Kota baru ini banyak orang menyebutnya kota dingin. Memang tidak salah, kita ini dari dulu hingga sekarang masih terasa dingin.

Mengawali rutinitas kantor seperti biasa kantor lain ketika pergantian pimpinan pasti ada perkenalan dengan warga kantor. Hal ini juga yang kami lakukan. Kami berkumpul diruang rapat terbatas.

Ketika itu saya menduga semua warga kantor pasti ramah menerima saya sebagai warga barunya. Setelah perkenalan kami mulai. Keceriaan mulai terlihat di raut wajahnya. Trik yang hampir tiap pagi saya gunakan 8 tahun lalu menjadi pengikat batin.

Siang itu juga saya dipertemukan dengan pengawas SMA SMK. Tidak ada cara lain yang harus saya mainkan, kecuali kebiasaan dikelas harus tetap menjadi pemicu keakraban.

Hari kedua, semua kepala SMA SMK dan LB kami untuk. Semua ini sudah saya lakukan sebagai awal dari misi yang saya emban. Misi Pendidikan Aceh.

Menyamakan persepsi dalam membangun pendidikan faktor utama untuk keberhasilan meningkatkan mutu pendidikan Aceh. Dua hari waktu yang saya lakukan sebagai langkah awal mengawali kerja di PPMG wilayah V Takengon dan bener meriah.

Semua warga PPMG wilayah V ramah dan mudah bergaul, modal utama memberikan pelayanan pendidikan di dua kabupaten. Pengawas adalah ujung tombak juga mitra yang dikalahkan penting tentu MKKS dan kepala sekolah orang orang penting di PPMG wilayah V.

Ketiga elemen penting inilah yang perlu kita satukan mimpi Aceh Carong Aceh meuadap. PPMG, pengawas,dan kepala sekolah kita satu langkah, satu tujuan tidak ada yang mustahil, Aceh Carong Aceh meuadap akan terwujud. Visi misi gubernur Irwandi Yusuf Nova Ariansyah bukan mimpi lagi.

Pak ibu pengawas, pak ibu kepala sekolah ayo bersatu bersama kita bisa

Wujutkan Mimpi, Raih Prestasi Bersama kita Bisa

Kemuliaan hadir tanpa ada batas. Senin 12 Maret 2018 adalah awal berkantor di kota baru. Kota baru ini banyak orang menyebutnya kota dingin. Memang tidak salah, kita ini dari dulu hingga sekarang masih terasa dingin.

Mengawali rutinitas kantor seperti biasa kantor lain ketika pergantian pimpinan pasti ada perkenalan dengan warga kantor. Hal ini juga yang kami lakukan. Kami berkumpul diruang rapat terbatas.

Ketika itu saya menduga semua warga kantor pasti ramah menerima saya sebagai warga barunya. Setelah perkenalan kami mulai. Keceriaan mulai terlihat di raut wajahnya. Trik yang hampir tiap pagi saya gunakan 8 tahun lalu menjadi pengikat batin.

Siang itu juga saya dipertemukan dengan pengawas SMA SMK. Tidak ada cara lain yang harus saya mainkan, kecuali kebiasaan dikelas harus tetap menjadi pemicu keakraban.

Hari kedua, semua kepala SMA SMK dan LB kami untuk. Semua ini sudah saya lakukan sebagai awal dari misi yang saya emban. Misi Pendidikan Aceh.

Menyamakan persepsi dalam membangun pendidikan faktor utama untuk keberhasilan meningkatkan mutu pendidikan Aceh. Dua hari waktu yang saya lakukan sebagai langkah awal mengawali kerja di PPMG wilayah V Takengon dan bener meriah.

Semua warga PPMG wilayah V ramah dan mudah bergaul, modal utama memberikan pelayanan pendidikan di dua kabupaten. Pengawas adalah ujung tombak juga mitra yang dikalahkan penting tentu MKKS dan kepala sekolah orang orang penting di PPMG wilayah V.

Ketiga elemen penting inilah yang perlu kita satukan mimpi Aceh Carong Aceh meuadap. PPMG, pengawas,dan kepala sekolah kita satu langkah, satu tujuan tidak ada yang mustahil, Aceh Carong Aceh meuadap akan terwujud. Visi misi gubernur Irwandi Yusuf Nova Ariansyah bukan mimpi lagi.

Pak ibu pengawas, pak ibu kepala sekolah ayo bersatu bersama kita bisa

Australia punya cerita

Seorang sahabat yang tinggal di Australia bercerita tentang pengalamannya,
"Suatu sore, sesudah menikmati secangkir capucino di Gloria Jeans Café yang capucino-nya paling enak (menurut saya), kami mampir ke toko roti. Membeli sebatang roti kismis dan minta kepada si mbak penjaga toko roti, untuk dipotongkan, sehingga nanti di rumah gampang, tinggal comot dan makan.

Selesai dipotong dan dibungkus rapi, lalu diserahkan kepada saya. Langsung saya berikan uang lembaran 10 dollar.

Tapi ditolak dengan senyum manis, sambil berucap, ”It's free nothing to pay.”

“Are you sure?” kata saya.

Gadis remaja yang tugas jualan disana, menjelaskan, bahwa kalau sudah ditutup, roti tidak boleh lagi dijual. Boleh diberikan kepada siapa yang mau atau diantarkan ke Second Hand shop untuk orang yang membutuhkan.

Agak tercengang juga saya dengar penjelasannya. Terbayang, kalau di Indonesia, wah bisa bangkrut ini, karena orang bakalan menunggu toko tutup supaya dapat yang gratis.

Belum selesai ngobrol dengan si mbak, tiba-tiba ada suami istri, yang juga mau belanja roti. Rupanya mereka tanpa saya sadari sudah mendengar percakapan kami. Kelihatan si pria adalah orang Australia, sedangkan istrinya adalah tipe orang Asia. Si wanita juga minta roti di mbak, tapi di cegah oleh suaminya, sambil berkata,

_”No darling, please. We have enough money to buy. Why do we have to pick up a free one? Let’s another people who need it more than us take it."_

Wah... wah, merasa tersindir wajah saya panas… Egoisme saya melonjak ke permukaan, merasa tersindir dengan perkataannya. Dalam hati saya bergumam, ”Hmm saya ini dulu pengusaha tau”.

Tapi, syukur cepat sadar diri, gak sampai terucapkan. Karena orang yang bicara suami ke istrinya, masa iya saya tiba-tiba nyelak ditengah tengah?

Hampir saja saya berbuat kesalahan. Karena toh mereka tidak omongin saya… Kalau saya merasa tersindir, itu salah saya sendiri.

Hingga menjelang tidur, kata-kata si Suami kepada istrinya masih terngiang-ngiang rasanya, "We have enough money to buy... why do we have to pick up a free one."

Setelah saya renungkan, saya merasakan bahwa kata-kata ini benar. Kalau semua orang yang punyai duit, ikut antri dan dapatkan roti gratis, yang biasanya diantarkan ke Second Hand Shop untuk dibagi bagikan gratis, berarti orang yang sungguh-sungguh membutuhkan tidak bakalan kebagian lagi roti gratis.

Walaupun saya sesungguhnya mau membayar, namun si mbak yang nggak mau terima uang saya. Pelajaran hidup ini tidak mungkin akan saya lupakan.

Kalau kita sanggup beli. jangan ambil yang gratis. Biarlah orang lain yang lebih membutuhkan mendapatkannya.

Sungguh sebuah kepedulian akan sesama yang diterapkan dengan kesungguhan hati.

Kini saya baru tahu, kenapa kalau di club ada kopi gratis, tapi jarang ada yang ambil, mereka lebih suka membeli. Bukan karena gengsi2an, tetapi terlebih karena rasa peduli mereka pada orang lain, yang mungkin lebih membutuhkan.

Pelajaran yang sungguh sungguh memberikan inspirasi bagi diri saya.

Tuhan sudah memberikan berkah yang cukup untuk kita, tidak perlu lagi kita mengambil bagian berkah yang diperuntukkan bagi orang lain.

Ketika kita mendengar ada program pemerintah untuk membantu orang miskin, apa yang ada dalam benak kitat?

Apa kita akan ikut bersiasat agar mendapat bagian? Ataukah kitat merekayasa data agar kerabat dan saudara kitat dapat bagian juga?

Atau kita sok jadi pahlawan dengan mengajukan diri sebagai pendamping program, tapi dalam pikiran kita tersimpan niat busuk untuk memperkaya diri sendiri?

Sahabat, kemiskinan bukan untuk dipolitisir dan dieksploitasi. Orang miskin dan kemiskinan adalah ladang amal. Keberadaan orang miskin adalah cara Tuhan untuk menguji sejauh mana kepedulian dan keimanan kita.  "Jangan ngaku beriman jika tetangga kanan kirinya masih ada yang kelaparan".

Sementara kemiskinan adalah mental yang mesti dirubah dan diberantas. Mental minta-minta, mental gratisan, mental pemalas, mental potong kompas, termasuk mental jualan data orang miskin, semua itu adalah Mental Pengemis yang membuat bangsa ini rendah dan terhina, itulah kemiskinan kultural.

Sudah saatnya kita bangkit dan sadar, tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Menjaga harga diri lebih baik dari pada menjatuhkan kehormatan hanya demi sesuap nasi.

_Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?_

Jumat, 09 Maret 2018

PKB/UKG dari 34 Provinsi, Aceh urutan 15 Besar

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mengeluarkan data Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan/Uji Kompetensi Guru setiap provinsi di Indonesia.

Dari 34 provinsi, Aceh berada pada peringkat 15 nasional, naik dari tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs.H.Laisani, M.Si, saat ditemui diruang kerjanya, Jum'at (10/03) mengatakan, sangat bersyukur atas kenaikan peringkat Aceh berada di rangking 15 nasional.

"Ini semua berkat usaha dan kerjasama yang baik antara pihak Disdik Aceh dengan Disdik 23 Kab/Kota, PPMG masing-masing wilayah dan semua stakeholders pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas para insan pendidik di Aceh." Ujar Laisani

Pada tahun 2015 kata Laisani, Aceh berada pada peringkat nomor 3 (tiga) terendah secara nasional. Kemudian pada tahun 2016, mengalami kenaikan yang berada pada peringkat 23 nasional dan Alhamdulillah tahun 2017, Aceh sudah berada di peringkat 15 nasional, ujarnya.

Pada tahun 2018 ini, prestasi yang sudah diraih semoga bisa kita pertahankan dan ditingkatkan melalui berbagai pelatihan dan tes kompetensi yang dilakukan kepada para guru, ujar Laisani.

Laisani berharap, saat ini dan kedepannya kita harus memacu kompetensi guru di Aceh diantaranya dengan melakukan pelatihan berkesinambungan secara menyeluruh dan merata termasuk untuk guru-guru yang berada di daerah terpencil, tertinggal dan terluar.

Disamping itu juga, ujar Laisani. Setiap pelatihan yang dilakukan tepat sasaran dan harus dilakukan evaluasi sehingga benar-benar setiap guru memperoleh hasil yang diharapkan. Selanjutnya melakukan studi banding keluar negeri sebagai salah satu upaya untuk terus memacu peningkatan kualitas guru di Aceh.

"Dengan usaha yang dilakukan dan kerjasama yang baik serta dukungan penuh dari bapak Gubernur Aceh dalam mewujudkan Aceh Carong. Tidak tertutup kemungkinan, kualitas guru di Aceh masuk dalam sepuluh besar secara nasional. Ini semua butuh usaha dan kerja keras serta dukungan semua pihak, ujar Laisani. (Bay)

Berikut data PKB/UKG nasional

Kamis, 08 Maret 2018

50 Kantong Darah Terkumpul dalam Penutupan Casablanca di Sekolah Sukma Bangsa Pidie

Sigli, 8 Maret 2018 adalah hari terakhir sekaligus penutupan ajang tahunan Casablanca Sekolah Sukma Bangsa Pidie. Kegiatan _open house_ Casablanca _(competition on academics, sports, arts, brilliantly and creatively)_ dengan tema "Mengembangkan Kreativitas untuk Menggapai Prestasi" ditutup oleh Bupati Pidie yang diwakili asisten Bupati Pidie Bapak Syukri M. Yusuf.

Dalam sambutannya sekaligus menutup kegiatan Casablanca  mewakili pemerintah daerah Kabupaten Pidie, Bapak M. Syukri menyampaikan betapa di tengah kemajuan teknologi yang begitu pesat dewasa ini semestinya semua pihak terutama lembaga pendidikan harus berupaya mencari inovasi dalam proses pendidikan dan pembelajaran. "Anak-anak kita sekarang sudah sangat canggih, kita mendorong juga setiap guru dan lembaga pendidikan harus mengikuti arus perkembangan zaman ini sebagaimana kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Sukma Bangsa Pidie ini.  Anak-anak ini bukan hidup seperti di zaman kita dahulu, mereka sekarang hidup di zamannya," ujar beliau.

Kegiatan penutupan yang diselingi dengan pentas seni berlangsung meriah dengan penampilan teater dan musik yang ditampilkan siswa dari Sekolah Sukma Bangsa Pidie, Lhokseumawe dan Bireuen serta beberapa sekolah di Kabupaten Pidie.

Ratna Sari Dewi, sekretaris panitia pelaksana Casablanca 2018 menyampaikan bahwa kegiatan selama 4 hari ini selain menghadirkan perlombaan dan pertandingan, juga diadakan kegiatan workshop teater untuk guru dan siswa yang bekerjasama dengan Seramoe Teater Aceh. "Ini adalah ajang silaturahmi kami kepada semua pihak yang ingin berkunjung dan melihat Sekolah Sukma Bangsa Pidie. Pintu sekolah kami selalu terbuka untuk siapapun yang ingin datang untuk kemajuan pendidikan di Pidie dan Aceh," ujarnya.

Selain itu, kegiatan Casablanca ini juga didukung oleh para sponsor diantaranya Bimbel Alumni, Telkomsel Aceh, BNI Sigli, Suman Mark Sigli, Capela Honda Sigli, Sari Roti, Indomaret, T.B. Pustaka Paramitha, Tupperware, Susu Zee, Racha-Cha Thai Tea, Oddysey, Dus-Dusan, dan Krap-Krup.

Ratna Sari Dewi juga menambahkan bahwa kegiatan penutupan Casablanca 2018 juga bekerjasama dengan PMI cabang Sigli dalam melakukan aksi donor darah. "Alhamdulillah sudah terkumpul 50 kantong darah dari para undangan yang hadir, wali siswa dan juga siswa yang melakukan donor di lokasi acara penutupan tersebut," ujarnya.

*_By: Humas Sukma Bangsa Pidie (Muchlisan Putra)_*

Terkait USBN, Ketua Komisi V Dukung Kebijakan Disdik Aceh

Ketua komisi V DPRA, Al Fatah mendukung kebijakan Dinas Pendidikan Aceh tentang pengunduran jadwal pelaksanaan USBN tahun ajaran 2017/2018.

Hal tersebut disampaikan Al Fatah setelah mendengar penjelasan Kadisdik Aceh, Drs.H.Laisani, M.Si bersama Kabid Pembina SMA dan PKLK, Zulkifli, M.Pd di ruang komisi V DPRA, Kamis (08/03).

Al Fatah menjelaskan, beberapa hari terakhir ini banyak wali siswa yang menghubungi kami bahkan siswapun menyampaikan aspirasi mereka ke DPRA keberatan pengunduran  USBN.

Setelah kami mendengar penjelasan Kadisdik Aceh, ujar Al Fatah, semua persoalan sudah clear. Apa yang disampaikan oleh Kadisdik Aceh, terutama melalui surat edaran bersama Kankemenag Provinsi Aceh jelas sekali mencantumkan item-item tentang pelaksanaan USBN.

"Intinya, apa yang dipaparkan oleh Kadisdik Aceh sangat positif, akan tetapi barangkali dalam dua hari ini kurang adanya sosialisasi oleh pihak sekolah kepada siswa dan wali siswa." Ujar Al Fatah.

Al Fatah mengajak berbagai pihak untuk mempelajari dan memahami isi dari surat edaran tersebut, karena di dalamnya sudah jelas tercantum item-item yang bisa dilakukan oleh pihak sekolah untuk kepentingan tertentu, melaksanakan USBN sebelum atau sesudah UNBK. Semua sudah clear dan tidak ada polemik lagi, ujarnya.

Selanjutnya Al Fatah menyampaikan ada beberapa persoalan yang dibicarakan tadi, pertama terkait penundaan USBN dan yang kedua masalah pengumuman guru kontrak hasil tes UKG beberapa waktu yang lalu, ketiga tentang menerapkan kurikulum Islami di sekolah dan yang terakhir pengusulan bagi siswa SMP yang melanjutkan ke SMA harus dilakukan tes bebas narkoba.

Menyangkut jadwal pengumuman hasil tes UKG bagi guru yang akan dikontrak,  Al Fatah membenarkan apa yang disampaikan oleh Laisani, menunggu pengesahan APBA," pungkasnya. (Bay)

Selasa, 06 Maret 2018

Laisani Ajak Semua Pihak BerSinergi Demi Membangun Pendidikan

Pada acara pengukuhan pengurus Kelompok Kerja Guru (KKG) SLB Aceh periode 2017-2019, Rabu (07/03), Laisani ajak semua stakeholders pendidikan untuk menyatukan kekuatan dalam membangun pendidikan.

Acara pengukuhan yang dilaksanakan di Aula Disdik Aceh dari pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIB, turut dihadiri Kabid SMA dan PKLK, Zulkifli, M.Pd, KTU PPMG Wilayah II, Abdul Hamid, M.Pd, Ketua MKKS PKLK Aceh, Saoman, S.Pd serta beberapa tamu undangan lainnya.

Kadisdik Aceh, Laisani dalam sambutannya, menyampaikan pengurus KKG SLB yang dikukuhkan hari ini harus bekerja ikhlas dengan dedikasi yang tinggi.

"Mari kita satukan energi untuk membangun kekuatan demi kemajuan pendidikan menuju Aceh Carong seperti yang cita-citakan oleh Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dan harapan dari masyarakat Aceh." Imbau Laisani.

Menyinggung sedang hangatnya pemberitaan di media massa tentang pengunduran jadwal pelaksanaan UASBN. Laisani mengatakan untuk mengoptimalisasi USBN tahun 2018 kita laksanakan setelah pelaksanaan UNBK.

"Kebijakan ini dilakukan bukan untuk mempersulit kegiatan  guru dan siswa di sekolah, justru sebaliknya. Namun bagi sekolah yang memiliki kepentingan bagi siswa yang mengikuti ujian di Perguruan Tinggi tertentu, silahkan saja dilaksanakan dengan rentang waktu yang sudah ditetapkan dalam POS UASBN, ujar Laisani."

Perlu di ingat, kata Laisani. Kebijakan yang dilakukan tidaklah secara serta merta, namun terlebih dahulu antara Disdik Aceh, Kankemenag dan masukan dari berbagai pihak agar pelaksanaan UASBN tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dengan tujuan untuk mengoptimalisasikan materi pelajaran agar tercapai, pungkas Laisani. (Bay)

Senin, 05 Maret 2018

Ini Penjelasan USBN SMA, SMK dan MA Kadisdik Aceh Drs. Laisani, M.Si

Banda Aceh. Dinas pendidikan Aceh dianggap perlu memberi penjelasan menyangkut pelaksanaan USBN yang akan dilaksanakan pada tanggal 19,20,21,22,23,24 dan 25 April 2018. Kadisdik Aceh sudah membuat surat penjelasan khusus tentang USBN melalui surat edaran bernomor 4237/B.I/2593/2018 tanggal 05 Maret 2018 ini ditujukan kepada kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ kota, kepala kantor Kemenag kabupaten/ kota, kepala PPMG I s/d IX, ketua MKPS/MKKS/MKKM, kepala SMA SMK dan MA.

Bagi siswa peserta USBN dan atau sekolah penyelenggara USBN tidak dapat mengikuti atau penyelenggaraan USBN pada pada jadwal tersebut dengan alasan penting, maka diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Satuan pendidikan harus memfasilitasi siswa peserta USBN tersebut melalui fasilitas USBN, setelah pertimbangan kepala sekolah.
2. Satuan pendidikan yang memiliki alasan penting, dibenarkan untuk menyelenggarakan USBN diluar jadwal tersebut setelah mendapat pertimbangan kepala Dinas Pendidikan Aceh bagi sekolah SMA/ SMK cq Kabid SMA dan PKLK atau Kabid SMK, kepala kantor kementerian agama provinsi Aceh bagi MA cq kepala bidang pendidikan Agama Islam.

3.pengaturan jadwal poin 1 dan 2 harus mengikuti tentang waktu yang ditetapkan dalam POS USBN tahun 2017/2018 yaitu tanggal 19 Maret sampai 28 April 2018.
Demikian penjelasan Kadisdik Aceh Drs. Laisani, M.Si kepada gureacehnews.

Minggu, 04 Maret 2018

Wakil Bupati Buka Kegiatan Casablanca 2018 di Sukma Bangsa Pidie*

Sigli, 5 Maret 2018 Sekolah Sukma Bangsa Pidie menggelar agenda tahunan _open house_ Casablanca _(competition on academics, sports, arts, brilliantly and creatively)_ dengan tema "Mengembangkan Kreativitas untuk Menggapai Prestasi"

Turut hadir dalam pembukaan, Bapak Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah, T.M. Daud, S.T. sekaligus memberikan sambutan dan membuka kegiatan Casablanca. Selain itu, juga hadir bersama Wakil Bupati, Bapak Sulaiman, mewakili Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie dan para tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Pidie mengapresiasi Sekolah Sukma Bangsa Pidie dengan gebrakan yang dilakukan dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Pidie. "Kami mengapresiasi sekolah Sukma Bangsa Pidie yang telah memajukan pendidikan dengan kegiatan-kegiatan seperti ini," ujarnya.

Selain itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie yang diwakili oleh Bapak Sulaiman juga menegaskan dalam sambutannya tentang lingkungan belajar hijau dan rindang yang dimiliki oleh Sekolah Sukma Bangsa Pidie menjadi modal dan daya tarik tersendiri bagi masyarakat dalam menyekolahkan anak-anaknya di sekolah ini. "Pohon-pohon yang besar dan rindang ini membuat anak-anak antusias dan nyaman dalam belajar, sehingga prestasi demi prestasi dengan mudah didapatkan. Kalau ada 10 siswa terbaik dalam ajang apapun di Pidie ini, maka bisa dipastikan lebih setengahnya berasal dari Sekolah Sukma Bangsa Pidie," tegas Pak Sulaiman disambut gemuruh tepuk tangan hadirin.

Adapun kegiatan Casablanca ini akan digelar selama 4 hari ke depan sampai tanggal 8 Maret 2018 dengan berbagai agenda seperti perlombaan, workshop teater guru dan siswa, serta bazar buku dan stand lainnya.

*_By: Humas Sukma Bangsa Pidie (Muchlisan Putra)_*

Kamis, 01 Maret 2018

NURDIN DAN LAISANI BUKA FLASH 2018


BANDA ACEH. Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Nurdin Muhammad Husen, SH, M.Hum bersama Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs.H.Laisani, M.Si membuka acara FLASH (Future Language and art for Smart Student of High School) tahun 2018, Kamis (01/02).

Kegiatan yang dilaksanakan pada SMA Negeri Modal Bangsa Banda Aceh, mulai tanggal 01-05 Maret 2018 di ikuti pelajar tingkat SMP dan SMA dari dua puluh tiga kabupaten/ kota di Aceh, serta satu sekolah berasal dari utusan Propinsi Riau.

Nurdin Muhammad Husen dalam sambutannya mewakili Gubernur Aceh menyampaikan, tantangan memasuki era globalisasi dewasa ini, kita dihadapkan dengan persaingan IPTEK. Diharapkan kepada generasi muda Aceh mampu meningkatkan pengetahuan, intelektualitas, kecakapan skill dan kemampuan dalam berbahasa Inggris serta bahasa lain di dunia dan tetap berpegang pada nilai-nilai Islami dan budaya ke-Acehan.

"Dengan adanya acara ini, diharapkan generasi muda khususnya para siswa dapat memahami pentingnya IPTEK, nilai-nilai seni serta tidak mengabaikan nilai-nilai spiritual dan dapat mengembangkan kemampuan bahasa asingnya dalam kehidupan sehari-hari," ujar Nurdin.

Diakhir acara, Nurdin dan Laisani menabuh Rapa'i serta menyerahkan piala bergilir kepada kepala SMA Negeri Modal Bangsa pertanda dibukanya secara resmi kegiatan FLASH 2018. (Bay).

PERJUANGKAN NASIB GURU HONORER, IRWANDI TEMUI MENPAN-RB

.BANDA ACEH. Satu hari pasca menerima audiensi guru honorer di ruang kerjanya, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf langsung menemui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) di Kantor Kemenpan-RB, Jakarta, Kamis (01/03/2018).

Pada kesempatan itu Gubernur menyerahkan langsung surat yang ditandatanganinya  yang meminta Menpan-RB supaya melakukan  penetapan NIP K-2 Provinsi Aceh. Surat  tersebut diterima langsung oleh Menpan-RB, Asman Asbur.

Surat itu juga ditembuskan kepada Presiden RI, Ketua DPR RI, Ketua DPD RI, Mendagri, Mendikbud, Kepala BKN, Ketua DPRA, Bupati/walikota se Aceh, Kepala BKN Aceh dan Sekjen Asgunad.

Kepada Menteri, gubernur menyebutkan bahwasanya saat ini masih terdapat 823 orang tenaga honorer kategori K-2 di Aceh yang belum mendapatkan Nomor Induk Pegawai (NIP) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) dengan alasan karena tenaga honorer tersebut tidak bekerja pada instansi pemerintah tetapi bekerja/mengajar pada sekolah swasta.

“Kami mohon bantuan bapak agar dipertimbangkan untuk direkomendasikan penetapan NIP dari Badan Kepegawaian Negara sehingga dapat diproses  penetapan keputusan pengangkatan sebaga CPNS oleh pejabat Pembina kepegawaian kabupaten/kota,” ujar Irwandi Yusuf sebagaimana disampaikan oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin, Kamis (01/03/2018).

Mulyadi Nurdin mengatakan beberapa pertimbangan gubernur Aceh menyampaikan hal itu antara lain dikarenakan tenaga honorer kategori K-2 tersebut telah bertugas sebagai guru di sekolah-sekolah di berbagai pelosok kabupaten/kota di Aceh selama 10 tahun sampai dengan 20 tahun.

Selain itu kata Mulyadi, Tenaga honorer K-2 tersebut juga telah melalui pemeriksaan kelengkapan administrasi yang diverifikasi dan divalidasi oleh tim yang dibentuk oleh kepala BKN dan juga telah dinyatakan lulus ujian tertulis kompetensi dasar dan kompetensi bidang oleh Panselnas.

“Dengan demikian secara ketentuan kepegawaian mereka dinilai sudah memenuhi persyaratan untuk ditetapkan NIP oleh BKN dan diangkat menjadi CPNS oleh pejabat Pembina kepegawaian kabupaten/kota,” tambah Mulyadi Nurdin.

Pada kesempatan itu kata Mulyadi, gubernur Aceh juga menyampaikan kondisi pendidikan Aceh, sarana prasarana, infrastruktur pendidikan di Aceh, termasuk persoalan guru dan kompetensinya.

Menyahuti permintaan Gubernur Aceh itu, Menpan-RB Asman Abnur mengakui akan melakukan verifikasi melalui Kementerian Pendidikan, dalam hal ini Dinas Pendidikan Aceh dan Kabupaten/kota.

“Kita juga manusiawi, kalau yang betul-betul dia mengabdi sekian puluh tahun nanti kita carikan solusi, mereka yang sudah mengabdi 10 tahun sampai 20 tahun dan betul-betul mengajar disitu maka ini betul-betul harus kita pertimbangkan,” ujar Menteri. (Bay)

Sumber: Biro Humas Pemerintah Aceh

SMA Negeri Jangka Buya Study Tour ke SMA Fajar Harapan

Banda Aceh. SMA Jangka Buya  studi tour ke SMA Fajar Harapan Banda Aceh Sabtu, 24/2. Ketua rombongan sekaligus kepala SMA Negeri Jangka Buya Pidie Jaya menjelaskan awal pemikirannya kepada gureacehnews.  SMA Negeri Jangka Buya Didirikan th. 2008.  Tahun 2013 masih berstatus sekolah tertinggal dg SK Bupati Pidie Jaya.

Tahun 2014 mulai berbenah diri, baru tahun  2015 mulai meraih prestasi, juara 1 IKM ( indeks kepuasan masyarakat) se Pijay.  Tahun 2016 banyak prestasi yang diraih diantaranya: Juara 3 sekolah terbersih se Pijay. Juara 3 OSN se Pijay tingkat SLTA.

Pada tahun yang sama  melakukan study tour ke SMA Modal bangsa untuk memotivasi siswa untuk melanjutkan study ke perguruan tinggi. Minat nya masih kecil sekali sekitar 20% dari jumlah anak kls 3.  Jelas Azmi,M.Ed   

Alumnus UPSI ini melanjutkan penjelasannya yaitu Tahun 2017 dg jumlah robel 10,  tak kalah penting pemikiran inovasi Azmi penerima beasiswa pemerintah Aceh adalah melakukan study tour ke SMA 10 Fajar harapan tgl 24- 2- 2018, membawa 67 siswa dan 10 guru.

Alhamdulillah minat melanjutkan study ke perguruan tinggi sudah lebih dari 50 % dari jumlah anak kls 3, urai  Kepala sekolah Drs. Azmi, M.Ed .. Jebolan UPSI Malaysia.