Rabu, 14 Februari 2018

5 Karakter Pembelajaran dan Literasi di Sekolah

Antara Aceh dan Jakarta... Bersama kita bisa !

Kegiatan Diseminasi SMA, terkait :
Integrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) didalam pembelajaran. Karakter yang diperkuat terutama 5 Karakter, yaitu: Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, dan Integritas.

Selain PPK pada pembelajaran perlu juga diintegrasikan Literasi; Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara, serta yg paling penting adalah implementatif dalam memampukan hidup yang menghidupkan.

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori.

Literasi dapat dijabarkan menjadi Literasi Dasar (Basic Literacy), Literasi Perpustakaan (Library Literacy), Literasi Media (Media Literacy), Literasi Teknologi (Technology Literacy), Literasi Visual (Visual Literacy).

Disisi lain keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation). Merupakan tujuan yang sesungguhnya sebagai implementasi K-13, bukan sekadar transfer materi, tetapi pembentukan 4C.

Lebih lanjut Kasubbag. Program Kemendikbud RI, menyatakan akan pentingnya penguasaan 4C sebagai sarana meraih kesuksesan, khususnya di Abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21 sangat penting, 4 C adalah  jenis softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat ketimbang sekadar pengusaan hardskill.

Lebih lanjut dipaparkan akan perlunya program Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan.

Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi merupakan kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi; dan mengkreasi merupakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide.

Lagei nyan geu uraikan oleh kepala PPMG wilayah II Drs. Muslim,MM,
semoga mampu kita sikapi dan bermanfaat untuk semua. Demikian.#copas*fb* kepala PPMG * kunker Kemendikbud#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar