Rabu, 31 Januari 2018

PPMG Wil II Sosialisasi UNBK untuk 25 SMK Pidie dan Pijay

Gureacehnews. PPMG Wil II Dinas Pendidikan Aceh melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di 19 SMK Pidie dan 5 SMK Pidie Jaya sejak tanggal 31 Januari sampai 1 februari 2018. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan untuk memudahkan siswa saat ujian benaran yang akan berlangsung pada bulan April ini.

Semua SMK di Pidie dan Pijay melaksanakan UNBK tanpa kecuali, hal ini sesuai dengan prosedur operasional standar (POS) penyelengaraan ujian nasional tahun 2017/2018 kata kepala PPMG Drs. Muslim, MM didampingi oleh KasubbagTU di sela sela kunjungan kerja memantau sosialisasi UNBK di salah satu SMK Pijay kepada gureacehnews.

Tambah Muslim kegiatan sosialisasi UNBK akan dilakukan 2 kali sebelum UNBK on-line di laksanakan, dengan harapan siswa kita nantinya pada saat UNBK berlangsung tidak takut juga sudah terbiasa menggunakan komputer. Selain itu siswa sudah dapat mengukur kemampuannya dan akan giat belajar untuk menghadapi UNBK benaran.

Kegiatan ini dilaksanakan seperti UNBK beneran satu hari ada tiga sesi, mulai pukul 08.00 sampai pukul 17.00wib kata salah seorang kepala SMK.

Selasa, 30 Januari 2018

Perhatikan Si-buah hati, tulisan Malarostina

Ayah bunda, mari sejenak kita perhatikan buah hati kita yg masih usia dini baik laki2 maupun perempuan, mungkin tanpa kita sadari mk ada yg berperilaku aneh pada usianya yang masih sangat belia. Bermacam tingkah sedang mrk lakukan kadang kala menggelitik hati, kita pun tersenyum bahagia.
Di balik itu semua perhatikan kembali buah hati kita ini ayah bunda kita di rumah, bpk ibu guru di sekolah bagai mana tingkah laku mereka, mungkin tdk semua anak mengalami persoalan yg serupa beberapa org anak temuan dari sekolah kedapatan mengalami kejanggalan di bidang seksualnya setelah beberapa kali bahkan hitungan bulan di perhatikan tentang bhs tubuh anak, ternyata anak tersebut sedang memuaskan kebutuhan biologisnya sendiri dgn berbagai macam cara dan gaya. Ironisnya saat dlm situasi seperti itu mrk tdk peduli dgn sorotan mata guru kearahnya dia tetap melanjutkan aktivitas biologis sampai selesai.
Setelah dilakukan pendekatan oleh guru penyebab utama nya adalah krn dia tidur mala selalu bersama kedua org tuanya. Ayah bunda dampak tersebut juga muncul karna kebiasaan menonton tv terlalu lama tayangan yg di dipertontonkan jg tdk semua bernilai pendidikan. Banyak tayangan yg menampilkan adegan2 yang belum pantas dilihat oleh anak2, hal tersebut mengakibatkan anak meniru krn sifat alamiah anak adalah meniru.
Dewasa ini banyak orang tua dgn bangga memberikan gadget kpd anak dgn dalih download games tanpa menyensor konten yg tersembunyi dr games tersebut.
Ayah bunda, jangan sampai krn kelalaian kita sebagai org tua prilaku anak2 kita yg dulunya membuat kita tersenyum bahagia tanpa kita sadari mrk jg berperilaku sehingga kita menangis menyesali keadaan krn setelah dewasa nanti mrk mengalami hal yg tidak kita inginkan..

Belajar menulis
Malarostina

Senin, 29 Januari 2018

Pelukan Kadisdik Laisani Pendorong Prestasi Menuju Aceh Carong


Gureacehnews. Setiap orangtua selalu berharap bahwa nasehat baik yang diberikan pada anak-anak mereka, kelak dapat memberikan dampak yang baik bagi kehidupan sang anak.

Betapa pentingnya nasehat orangtua itu, karena itulah bukti kasih sayang dan cintanya yang tulus kepada sang anak.

Orangtua tidak ingin anaknya merasakan betapa pahit getirnya kehidupan yang pernah ia lalui dan ia rasakan. Tentu saja, orangtua ingin anaknya bahagia, sukses, pandai dan menjadi anak yang berbakti dan kelak menjadi panutan.

Sepenggal kalimat diatas barangkali tersirat di lubuk hati seorang pria sederhana, peramah dan pemurah, yaitu Drs.H.Laisani, M.Si, yang tak lain orang nomor satu di jajaran Dinas Pendidikan Aceh.

Tak ayal, pada malam penutupan PASCAL (Parade of Art Science and Relegion) tahun 2018 di SMA Negeri 10 Fajar Harapan, ada suasana haru biru terjadi di atas panggung utama.

Laisani bukan sedang memeluk anak kandungnya, melainkan sedang memberikan pelukan kepada seorang pelajar pria yang dia berikan hadiah karena mampu menjawab pertanyaan yang ia ajukan.

Disela sambutan pada acara penutupan PASCAL, tiba-tiba Laisani memanggil pelajar untuk berani naik ke atas panggung. Dari ratusan pelajar yang hadir, hanya satu orang dengan cepat menunjukkan jemari telunjuknya ke atas.

Laisani pun memanggil pelajar tersebut ke atas panggung. Dengan senyum khasnya, Laisani mengajukan satu pertanyaan yang berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan Alam.

Pelajar yang beruntung tersebut dengan spontan menjawab pertanyaan Laisani dengan jawaban yang benar. Tiba-tiba Laisani mengeluarkan amplop yang sudah ia persiapkan dalam kantong celananya.

Sembari beliau menyerahkan hadiah  yang langsung dibuka oleh pelajar pria tersebut, ternyata berisikan lembaran uang sejumlah Rp.1.000.000,-

Suasana haru dan tepuk tangan dari hadirin yang hadir, seketika bergemuruh. Dengan mata berkaca-kaca, seorang pelajar pria yang beruntung itu langsung memeluk Laisani.

Pelukan hangat dari Laisani tentu ia sedang memeluk anaknya yang sedang belajar, berkarya dan sedang dalam proses mencari jati diri. Pelukan yang penuh motivasi dengan harapan kelak melahirkan generasi yang berilmu pengetahuan, berakhalaqul Karimah dan berakarakter Islami menuju generasi Aceh Carong. (Bay)

Minggu, 28 Januari 2018

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf ajak Siswa Ukir Prestasi Wujudkan Aceh Carong

Gureacehnews | BANDA ACEH – Pada pembukaan PASCAL (Parade of Art Science dan Relegion) tahun 2018 di SMA Negeri 10 Fajar Harapan, Banda Aceh. Sabtu (27/10). Gubernur Aceh mengajak pelajar untuk mengukir prestasi.

Dihadapan 80 sekolah dari seluruh kabupaten/kota di Aceh yang mengikuti kegiatan PASCAL. Irwandi mengatakan, sebagai Kepala Pemerintah Aceh sangat mendukung kegiatan tersebut bahkan berharap kegiatan tersebut diselenggarakan lebih kolosal lagi untuk kedepannya.

Pemerintah Aceh, lanjut Irwandi memberikan perhatian serius bagi peningkatan kualitas generasi muda melalui sektor pendidikan. Bahkan Pemerintah Aceh mengharpkan dua puluh persen dana pendidikan dari APBA.

“Ada tiga program utama yang dijalankan Pemerintah Aceh dalam bidang pendidikan ini, yaitu Aceh Carong, Aceh Meuadab dan Aceh Teuga” ujar Irwandi.

Irwandi menjelaskan, Program Aceh Carong menekankan pada prestasi pendidikan Aceh di tingkat nasional melalui perbaikan fasilitas, kualitas guru dan peningkatan sistem.

Sedangkan Program Aceh Meuadab lebih fokus pada upaya mengembalikan khittah Aceh melalui implementasi nilai-nilai keislaman. Selanjutnya Program Aceh Teuga fokus pada pembaikan sumber daya generasi mudanya.

“Karena itu, Pemerintah Aceh mendorong agar semangat berprestasi di kalangan generasi muda kita agar terus diberdayakan di sekolah-sekolah yang ada di Aceh.” Sambung Irwandi.

Pada acara pembukaan PASCAL turut di hadiri Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Mulyadi Nurdin, Penggerak PKK Provinsi Aceh Darwati A Gani, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Laisani, Kepala SMAN 10 Farhan Muhibbul dan tamu undangan lainnya. (Bay)

Sabtu, 27 Januari 2018

Fame Chapter Pidie Raya Gelar Workshop Menulis di Sukma Bangsa Pidie

Sigli, 27 Januari 2018 Forum Aceh Menulis (Fame) chapter Pidie Raya (Pidie dan Pidie Jaya) menggelar kelas menulis untuk kali kedua di Sekolah Sukma Bangsa Pidie.

Kegiatan kali ini bertemakan "Kaedah Kepenulisan Fiksi" langsung dibawakan oleh pakarnya yakni seorang penulis senior asal Kecamatan Simpang Tiga Pidie Bapak Musmarwan Abdullah yang bukunya telah diterbitkan oleh penerbit ternama Gramedia yang berjudul "Dijamin Bukan Mimpi"

Dalam materinya di hadapan 50 peserta yang hadir, beliau menyampaikan trik dalam menulis fiksi. "Kita harus berimajinasi sedalam mungkin sehingga menimbulkan kreativitas dan karya yang dalam dan bermakna," ujarnya. "Selain itu dalam menulis fiksi kita harus memperhatikan kaidah penulisan sesuai yang digariskan oleh Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia," tambahnya.

Selain itu, kegiatan Fame di Pidie mendapat dukungan  penuh dari Sekolah Sukma Bangsa Pidie. Marthunis Bukhari, Direktur Sekolah Sukma Bangsa Pidie menyampaikan bahwa seluruh ruang di Sukma Bangsa Pidie dapat digunakan untuk kelas menulis ini. "Kami mendukung dan mengapresiasi program yang diinisiasi oleh Bang Yarmen ini, Sekolah Sukma bisa dijadikan _home base_ untuk setiap kelasnya," ujarnya.

Fame yang digagas oleh redaktur pelaksana harian Serambi Indonesia, Kanda Yarmen Dinamika ini telah menggemparkan jagad tanah rencong. Hampir di seluruh kabupaten di Aceh telah berkumpul para penulis-penulis muda yang belajar literasi.

*Muchlisan Putra*
_Humas Sukma Bangsa Pidie_

Bupati Pijay Deklarasi Pendidikan Berkarakter dan penyelenggaraan Pendidikan Inklusif

Bupati Pidie Jaya H. Aiyub Abbas meresmikan mendeklarasikan kabupatenya sebagai kabupaten Pendidikan Berkarakter dan penyelenggaraan pendidikan inklusif tahun 2018 di aula kantor bupati pijay. Kegiatan deklarasi Pendidikan berkarakter turut dihadiri oleh Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Drs. Anas M Adam M.Pd.

Bupati Pidie Jaya menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada 600 peserta yang telah bekerja memajukan pendidikan Pijay. Peserta yang juga guru dan kepala sekolah SD.MI. SMP. MTSN tanggung jawab besar jangan jadikan sebagai beban akan tetapi sebagai pengabdian dalam mencapai kehormatan dan kemuliaan hal inilah yang akan menumbuhkembangkan generasi baru yang handal dan berkarakter serta beraklakulkarimah.

Bupati Aiyub Abbas juga mengajak para insan pendidikan untuk sama sama menunjukkan pada bangsa tercinta sebagai motor penggerak untuk memajukan sekolah dan madrasah dalam peningkatan kualitas dan Peserta didik yang berkarakter Islami.

Untuk mewujudkan generasi emas Pidie Jaya dimasa yang akan datang melalui penguatan nilai nilai Islami, cinta tanah air, mandiri menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan bertanggung jawab jelas Aiyub Abbas.

Kepala sekolah madrasah merupakan komponen penting dalam keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Oleh karena itu diperlukan pemimpin yang berkualitas dan profesional dalam mendidik peserta didik sesuai dengan harapan masyarakat.

Jumat, 26 Januari 2018

Unsyiah mensosialisasikan SNMPTN kepada 175 SMA SMK dan MA Pidie dan Pijay di PPMG wilayah II

Tim SNMPTN Unsyiah melakukan sosialisasi kepada kepala SMA SMK dan MA Pidie dan Pijay. Kegiatan yang dipusatkan di Aula PPMG Wil II Dinas Pendidikan Aceh.

Kegiatan yang di buka oleh kepala Tata Usaha PPMG Abdul Hamid, S.Pd,.M.Pd menyampaikan meminta kepala dan operator sekolah untuk bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini sangat penting untuk menentukan masa depan siswa kita.

Kepala sekolah harus selalu memonitor dan membantu operator sekolah agar tidak ada siswa yang merasa dirugikan. Sekolah sangat menentukan kelanjutan Pendidikan anak anak kita. Kesalahan memilih jurusan akan menyebabkan kegagalan melanjutkan studi.

Operator harus serius menggarap data siswa dan memasukkan semua prestasi siswa karena prestasi siswa juga sebagai pertimbangan untuk lolos SNMPTN tahun ini kata Hamid.
Laporan kemajuan akademik dari semester I sampai semester V juga hal penting.

Untuk bidik misi adalah salah satu untuk memutuskan mata rantai kemiskinan. Program ini semua biaya ditanggung pemerintah selama 4 tahun kata kepala Humas Unsyiah Husni Priadi. Hal ini juga merupakan kerja operator agar data tersampaikan.

Penyusunan portofolio siswa juga sangat penting agar tertampung di jurusan yang dipilih kata Humas Unsyiah dihadapan peserta.

Minggu, 21 Januari 2018

Waka POLRES Pidie Pembina Upaca di SMAN Unggul Sigli,

SMA Negeri Unggul Sigli hari ini kedatangan Waka polres. Ini merupakan kegiatan tindak polisi saweu sikula.

Upacara bendera yang dilaksanakan setiap Senin oleh semua sekolah, namun pada Senin ini Waka polres menjadi pembina upacar. Dalam kegiatan upacara yang dihadiri oleh pak Waka ini turut hadir Kapolsek pidie beserta beberapa polisi lainnya.
Dalam pidato memberikan pandangan kpd siswa betapa pentingnya pendidikan bagi generasi muda. Dengan pendidikan kita bisa merobah dunia ini dan dengan Pendidikan pula kita akan mampu menghancurkan dunia ini. Kalian adalah putra putri bangsa merupakan harapan bangsa, generasi penerus cita cita pejuang bangsa.

Hari ini kalian masih sebagai pelajar namun sepuluh tahun lagi kalian akan menjadi pemimpin, menjadi peganti kami oleh karena itu berlajarlah yang benar. Jangan sia siakan kesempatan emas untuk mu.

Sebut peluang dan kuasai teknologi dgn  pengetahuan,  kemjuan akan dicapai.  Tekhnologi adalah jalan menggapai cinta.  tanah air ini butuh pemuda tangguh, yang berjiwa patriotik, oleh karena itu kebersamaan, semangat gotong royong sangat perlu. Jauhkan diri dari bahaya narkoba dan penyalahgunaan kemajuan tehnologi. Inilah jalan menuju sukses pesan pak Waka polres.

Kasat Narkoba Polres Pidie jadi Pembina Upacara di SMA 1 Delima

Senin, 22 Januari 2017.
Pembina upacara di SMAN 1 DELIMA hari ini kasat narkoba  POLRES PIDIE.
pada kesempatan ini Kasat Narkoba, selaku pembina upacara menyampaikan amanat kepada peserta upacara yang dihadiri eh kepala sekolah guru dan siswa.

Dalam amanat yang disampaikan, beliau memaparkan pentingnya berwawasan kebangsaan bagi seluruh siswa. Bahaya narkoba merupakan salah satu perusak generasi bangsa.

Penggunaan narkoba akan di hukum dengan hukuman sesuai UU yang berlaku dan rehabilitasi bagi pengguna. Untuk kedepan program Kasat Narkoba, akan melakukan tes urine kepada semua siswa/i, supaya terdata siapa yang positif menggunakannya.

Disamping menyampaikan amanat, kasat lantas mengajukan pertanyaan kepada semua siswa/i, tentang Pancasila. Salah satu siswa yang bernama M.Fadli kelas XI IPA-1 mengacungkan tangan dan menjawab pertanyaan dari beliau dengan benar.

Usai pelaksanaan upacara, beliau memberikan reward / hadiah kepada siswa yang menjawab pertanyaan tadi. Beliau sangat senang jika siswa Aceh memiliki keberanian dalam berkomunikasi di dalam forum yang ramai.(purnama)

Jumat, 19 Januari 2018

Cerpen Karya Guru dari Nanggroe Tuan Tapa "Senyum Terakhir Siti Sara"

Geliat literasi di bumi Teuku Cut Ali Nanggroe Tuan Tapa, telah melahirkan seorang sastrawan tak lain seorang guru Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah banyak menulis buku dan karya sastra, namun jarang terpublikasi ke publik.

Drs.Bussairi D. Nyak Diwa atau sering di panggil Tgk.Bussairi. Pada tanggal 10 Juli 1965 silam, sebuah desa kecil di kaki gunung pedalaman Kecamatan Bakongan yang sekarang sudah menjadi Kecamatan Kota Bahagia Kabupaten Aceh Selatan tepatnya di Desa Ujong Gunong Rayeuk, anak pasangan dari H.Datok Nyak Diwa dan Hj.Siti Ardat dilahirkan.

Pria sederhana ini, setelah menamatkan pendidikannya pada jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP-Unsyiah. Kembali ke kampung halamannya dengan berprofesi sebagai seorang guru yang telah mengabdi di beberapa SMA di kampung halamannya, hingga saat ini tercatat sebagai guru senior pada SMA Negeri 2 Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan.

Baru-baru ini satu lagi karya Bussairi yang sudah dibukukan, sebuah cerpen berjudul "Senyum Terakhir Siti Sara" ditulis dengan nilai sastra yang menggugah para pembacanya.

Senyum Terakhir Siti Sara, adalah sebuah buku Kumpulan cerpen yang memuat sebanyak tujuh buah cerpen yaitu "Sang Pembangkang, Orang Atas, Pendekar Hutan Mahoni, Misteri Jalan Tembus, Senyum Terakhir Siti Sara, Gadis yang Bermata Bening dan Mutasi."

Selain cerpen berjudul Gadis yang Bermata Bening, semua cerita dalam buku tersebut diatas mengisahkan tentang pengalaman "guru dan murid" dalam mengharungi dunia pendidikan.

Dikisahkan mulai dari pahit getirnya menghadapi proses kegiatan belajar-mengajar, pengalaman di daerah pedalaman, suka-dukanya di masa konflik, perjuangan menjaga lingkungan, hingga kisah cinta yang mengharu biru.

Tak dapat dipungkiri, bahwa ide-ide cerita yang terdapat dalam kumcer tersebut bersumber dari pengalaman penulis sebagai seorang guru yang mengalami berbagai  pasang surut dan cerah buramnya cuaca di dunia pendidikan.

Selanjutnya sebagai upaya penulis untuk memperkenalkan segala suasana wilayah kehidupan yang beragam. Mulai dari keterbatasan sarana pendidikan, sarana dan prasarana kehidupan di pedesaan, perlindungan terhadap hewan langka, dan ragam budaya masyarakat di daerah pedalaman.

Sebagai sebuah buku fiksi, penulis berharap buku ini dapat dijadikan sebagai "bahan" dalam proses pembelajaran baik oleh guru maupun siswa, minimal sebagai bahan perbandingan untuk meningkatkan motivasi menulis bagi siswa, mahasiswa, dan guru dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Begitu ungkapan guru yang murah senyum ini.

Senyum Siti Sara, buku setebal 161 halaman ini, selain mengisahkan suka dukanya dalam mendidik, mengajar, membina dan mengarahkan siswa agar menjadi manusia yang sukses.

Kemudian mengisahkan cinta dan problematika hidup seorang guru yang sabar, ikhlas, tawaqqal dalam menjalani kehidupan. Disini juga diungkapkan dengan gamblang hubungan seorang ayah dengan anak, bersama istri dan hubungan dengan masyarakat sekitar yang notabene sosok ayah itu adalah seorang guru.

Tak ayal, tiga kompetensi yang dimiliki oleh guru, seperti kompetensi pedagogik, sosial, profesional dan kepribadian, sangat menarik dipaparkan oleh tokoh-tokoh dalam tujuh judul cerpen yang sangat menginspirasi, mencerahkan dan menggerakkan.

Di samping buku kumpulan cerpen, beberapa buku yang memuat karya Bussairi sebelumnya juga telah terbit antara lain "15 Cerpen Terbaik 2009" (Depdiknas,2009), "Ziarah Hati" (Pusat Perbukuan Depdiknas,  2010), "Yang Membuka Pintu Syurga" (Fam Publishing, 2017), "Aceh 5:03 6,4 SR" (Fam Publishing, 2017), dan Kumpulan Puisinya yang segera terbit "Doa Sajadah."

Hingga saat ini Bussairi telah tercatat dalam Buku "Ensiklopedi Penulis Indonesia Jilid 7" yang diterbitkan oleh Fam Publishing sebagai salah seorang penulis Indonesia yang produktif. (Bay)

Selasa, 16 Januari 2018

Jelang Tengah Malam, Kadisdik Aceh Lakukan Pertemuan dengan Senat UPSI

BANDA ACEH. Kepala Dinas Pendikan Aceh Drs.H.Laisani, M.Si pada pukul 23.00 WIB Selasa malam (16/01), melakukan pertemuan dengan pihak senat dari Universitas Pendidikan Sultan Idris) Malaysia di ruang kerjanya.

Dalam pertemuan tadi malam, Laisani saat dikonfirmasi Aceh Carong, Rabu (17/01) menjelaskan, pihak Disdik Aceh meminta UPSI untuk mengirimkan narasumber pada seminar internasional yang akan dilaksanakan pada bulan Februari mendatang.

Selanjutnya, meminta UPSI membantu magang siswa SMK Aceh ke Malaysia dan melanjutkan program pelatihan guru Aceh tahun ini yang akan diberangkatkan ke Kuala Lumpur pada bulan April berjumlah tiga puluh orang, ujar Laisani.

Pertemuan yang berakhir pada pukul 24.00 WIB dinihari semalam dihadiri oleh Dekan Fakultas Sains UPSI Prof.Dr. Aisyah Binti Mukhsin beserta para Pembantu Dekan Dr.Azis, Dr.Madnur dan Dr.Takiyuddin.

Sementara dari Dinas Pendidikan Aceh, selain dimotori oleh Kadisdik Aceh Drs.H.Laisani, M.Si, turut didampingi dari unsur Majelis Pendidikan Aceh (MPA) Dr.Azwar dan   Abdul Hamid, M.Pd mewakili PPMG Wilayah II. ((Bay).

Kamis, 04 Januari 2018

Beginilah layaknya contoh umat islam yg sebenarnya, bukan malah saling menghujat satu sama lainnya...

Suatu hari, Umar sedang duduk di bawah pohon kurma dekat Masjid Nabawi. Di sekelilingnya, para sahabat sedang asyik mendiskusikan sesuatu.
Tiba-tiba datanglah 3 orang pemuda. Dua pemuda memegangi seorang pemuda lusuh yang diapit oleh mereka.

Ketika sudah berhadapan dengan Umar, kedua pemuda yang ternyata kakak beradik itu berkata :
"Tegakkanlah keadilan untuk kami, wahai Amirul Mukminin!"

"Qishashlah pembunuh ayah kami sebagai had atas kejahatan pemuda ini !".

Umar segera bangkit dan berkata :
"Bertakwalah kepada Allah, benarkah engkau membunuh ayah mereka, wahai anak muda?"

Pemuda lusuh itu menunduk sesal dan berkata :
"Benar, wahai Amirul Mukminin."

"Ceritakanlah kepada kami kejadiannya.", tukas Umar.

Pemuda lusuh itu kemudian memulai ceritanya :

"Aku datang dari pedalaman yang jauh, kaumku memercayakan aku untuk suatu urusan muammalah untuk kuselesaikan di kota ini. Sesampainya aku di kota ini, ku ikat untaku pada sebuah pohon kurma lalu kutinggalkan dia (unta). Begitu kembali, aku sangat terkejut melihat seorang laki-laki tua sedang menyembelih untaku, rupanya untaku terlepas dan merusak kebun yang menjadi milik laki-laki tua itu. Sungguh, aku sangat marah, segera ku cabut pedangku dan kubunuh ia (lelaki tua tadi). Ternyata ia adalah ayah dari kedua pemuda ini."

"Wahai, Amirul Mukminin, kau telah mendengar ceritanya, kami bisa mendatangkan saksi untuk itu.", sambung pemuda yang ayahnya terbunuh.

"Tegakkanlah had Allah atasnya!" timpal yang lain.

Umar tertegun dan bimbang mendengar cerita si pemuda lusuh.

"Sesungguhnya yang kalian tuntut ini pemuda shalih lagi baik budinya. Dia membunuh ayah kalian karena khilaf kemarahan sesaat", ujarnya.

"Izinkan aku, meminta kalian berdua memaafkannya dan akulah yang akan membayarkan diyat (tebusan) atas kematian ayahmu", lanjut Umar.

"Maaf Amirul Mukminin," sergah kedua pemuda masih dengan mata marah menyala,

"Kami sangat menyayangi ayah kami, dan kami tidak akan ridha jika jiwa belum dibalas dengan jiwa".

Umar semakin bimbang, di hatinya telah tumbuh simpati kepada si pemuda lusuh yang dinilainya amanah, jujur, dan bertanggung jawab.

Tiba-tiba si pemuda lusuh berkata :
"Wahai Amirul Mukminin, tegakkanlah hukum Allah, laksanakanlah qishash atasku. Aku ridha dengan ketentuan Allah", ujarnya dengan tegas.

"Namun, izinkan aku menyelesaikan dulu urusan kaumku. Berilah aku tangguh 3 hari. Aku akan kembali untuk diqishash".

"Mana bisa begitu?", ujar kedua pemuda yang ayahnya terbunuh.

"Nak, tak punyakah kau kerabat atau kenalan untuk mengurus urusanmu?", tanya Umar.

"Sayangnya tidak ada, Amirul Mukminin".
"Bagaimana pendapatmu jika aku mati membawa hutang pertanggung jawaban kaumku bersamaku?", pemuda lusuh balik bertanya kepada Umar.

"Baik, aku akan memberimu waktu tiga hari. Tapi harus ada yang mau menjaminmu, agar kamu kembali untuk menepati janji." kata Umar.

"Aku tidak memiliki seorang kerabatpun di sini. Hanya Allah, hanya Allah-lah penjaminku wahai orang-orang beriman", rajuknya.

Tiba-tiba dari belakang kerumunan terdengar suara lantang :
"Jadikan aku penjaminnya, wahai Amirul Mukminin".

Ternyata Salman al-Farisi yang berkata.

"Salman?" hardik Umar marah.
"Kau belum mengenal pemuda ini, Demi Allah, jangan main-main dengan urusan ini".

"Perkenalanku dengannya sama dengan perkenalanmu dengannya, yaa, Umar. Dan aku mempercayainya sebagaimana engkau percaya padanya", jawab Salman tenang.

Akhirnya dengan berat hati, Umar mengizinkan Salman menjadi penjamin si pemuda lusuh. Pemuda itu pun pergi mengurus urusannya.

Hari pertama berakhir tanpa ada tanda-tanda kedatangan si pemuda lusuh. Begitupun hari kedua. Orang-orang mulai bertanya-tanya apakah si pemuda akan kembali. Karena mudah saja jika si pemuda itu menghilang ke negeri yang jauh.

Hari ketiga pun tiba. Orang-orang mulai meragukan kedatangan si pemuda, dan mereka mulai mengkhawatirkan nasib Salman, salah satu sahabat Rasulullah S.A.W. yang paling utama.

Matahari hampir tenggelam, hari mulai berakhir, orang-orang berkumpul untuk menunggu kedatan
gan si pemuda lusuh. Umar berjalan mondar-mandir menunjukkan kegelisahannya. Kedua pemuda yang menjadi penggugat kecewa karena keingkaran janji si pemuda lusuh.

Akhirnya tiba waktunya penqishashan. Salman dengan tenang dan penuh ketawakkalan berjalan menuju tempat eksekusi. Hadirin mulai terisak, karena menyaksikan orang hebat seperti Salman akan dikorbankan.

Tiba-tiba di kejauhan ada sesosok bayangan berlari terseok-seok, jatuh, bangkit, kembali jatuh, lalu bangkit kembali.

”Itu dia!” teriak Umar.
“Dia datang menepati janjinya!”.

Dengan tubuhnya bersimbah peluh dan nafas tersengal-sengal, si pemuda itu ambruk di pangkuan Umar.

”Hh..hh.. maafkan.. maafkan.. aku, wahai Amirul Mukminin..” ujarnya dengan susah payah,
“Tak kukira... urusan kaumku... menyita... banyak... waktu...”.
”Kupacu... tungganganku... tanpa henti, hingga... ia sekarat di gurun... Terpaksa... kutinggalkan... lalu aku berlari dari sana..”

”Demi Allah”, ujar Umar menenanginya dan memberinya minum,

“Mengapa kau susah payah kembali? Padahal kau bisa saja kabur dan menghilang?” tanya Umar.

_*”Aku kembali agar jangan sampai ada yang mengatakan... di kalangan Muslimin... tak ada lagi ksatria... menepati janji...”*_ jawab si pemuda lusuh sambil tersenyum.

Mata Umar berkaca-kaca, sambil menahan haru, lalu ia bertanya :
“Lalu kau, Salman, mengapa mau- maunya kau menjamin orang yang baru saja kau kenal?"

Kemudian Salman menjawab : _*Agar jangan sampai dikatakan, dikalangan Muslimin, tidak ada lagi rasa saling percaya dan mau menanggung beban saudaranya”.*_

Hadirin mulai banyak yang menahan tangis haru dengan kejadian itu.

”Allahu Akbar!”, Tiba-tiba kedua pemuda penggugat berteriak.

“Saksikanlah wahai kaum Muslimin, bahwa kami telah memaafkan saudara kami itu”.

Semua orang tersentak kaget.

“Kalian...” ujar Umar.
“Apa maksudnya ini? Mengapa kalian..?” Umar semakin haru.

Kemudian dua pemuda menjawab dengan membahana :
_*”Agar jangan sampai dikatakan, di kalangan Muslimin tidak ada lagi orang yang mau memberi maaf dan sayang kepada saudaranya”.*_

”Allahu Akbar!” teriak hadirin.

Pecahlah tangis bahagia, haru dan sukacita oleh semua orang.
MasyaAllah..., saya bangga menjadi muslim bersama kita ksatria-ksatria muslim yang memuliakan al islam dengan berbagi pesan nasehatnya untuk berada dijalan-Nya..
Allahu Akbar ... 😭😭😭
SILAKAN DI BAGIKAN, JANGAN SAMPAI KISAH MULIA INI TERPUTUS DI TANGAN ANDA ... !!
Agar Umat Islam INDONESIA tidak mudah di pecah belah..